Perjalanan saya kali ini mengunjungi Desa Sidamukti, Pangalengan Jawa Barat. Dimana saya melihat potensi desa ini sudah cukup bagus untuk dijadikan Eco village. Eco village adalah konsep tata ruang dan wilayah yang memperhatikan kualitas penduduk dan kualitas ekologis secara holistik karena melibatkan semua dimensi kehidupan makhluk hidup. Eco village merupakan pembangunan kawasan perdesaan yang mempertimbangkan pencapaian kualitas individu, keluarga, masyarakat serta kualitas lingkungan alam yang berkelanjutan.Dalam bahasa yang mudah dipahami adalah Desa Ramah Lingkungan.
Khususnya untuk pengelolaan sampah, saya melihat kondisi awal di Desa Sidamukti, tepatnya di RW 5 telah ada jadwal pengangkutan dari rumah ke TPS (Tempat Penyimpanan Sementara), minimal seminggu sekali dan pengelolaan sampah di TPS dilakukan dalam bentuk pemisahan sampah anorganik yang dapat dijual. Hal unik yang saya jumpai disini adalah pengangkutan sampah ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) dilakukan dengan cara menyewa mobil milik warga sekitar yang 'hanya' dikenai tarif mengganti ongkos pembelian bahan bahan bakar saja, yakni sekitar 50ribu rupiah. Kemudian ada tim yang ke TPA dan mengeluarkan sampah dari karung, demi mendapatkan kembali karung sampah untuk digunakan lagi. Pencucian karung yang telah dibawa kembali ke TPA dan dikembalikan ke rumah-rumah.
Potensi yang dapat dikembangkan di Desa Sidamukti, khususnya RW 5 antara lain masih terdapat banyak sekali ruang untuk mengelola sampah organik secara terdesentralisasi, karena di RW tersebut masih banyak lahan kebun, kolam ikan, peternakan sapi dll. Kemudian didukung oleh modal sosial yang relatif tinggi dalam bentuk tim pengelola sampah yang relatif tetap, partisipasi yang cukup tinggi dari masyarakat dan dukungan dari para tokoh masyarakat lokal menjadikan pengelolaan sampah ini dapat berkembang kedepan.
0 comments:
Post a Comment