Catatan Lingkungan -- Upaya Pengendalian Gulma Air menggunakan Ikan Pemakan Tumbuhan

0

Ada beberapa cara untuk mengendalikan gulma, diataranya yaitu menggunakan ikan pemakan tumbuhan / herbivora, seperti ikan Tawes, Gurame dan ikan Koan atau Grasscarp.

Grasscarp
Koan (Grass Carp, White Amur, Ctenopharyngodon idella), adalah ikan herbivora (pemakan tumbuhan) air tawar. Ikan ini berasal dari China Utara dan Siberia (Rusia). Nama Grass Carp diberikan, karena karper adalah pemakan rumput. Sedangkan sebutan White Amur menunjukkan bahwa ikan ini berasal dari Sungai Amur, yang merupakan batas antara RRC dengan Rusia, dan bermuara di Selat Jepang. Meskipun sebenarnya, habitat asli karper tersebar mulai dari sungai Amur, Sungari, Ussuri, Danau Khanka, dan juga sungai-sungai di RRC di provinsi Guangzhou dan Kwangtung.
Grass carp
Merebaknya gulma eceng gondok di Indonesia, terutama disebabkan oleh penggunaan urea yang berlebihan pada budidaya padi di sawah. Sisa urea yang tidak terserap tanaman, terakumulasi di waduk, danau, dan rawa. Tingginya kandungan urea, mengakibatkan pertumbuhan eceng gondok juga menjadi sangat pesat. Dengan pakan eceng gondok, maka budidaya karper menjadi tanpa perlu biaya pakan, sementara gangguan gulmanya teratasi.

Gurame
Gurame semula menyebar di pulau-pulau Sunda Besar (Sumatra, Jawa, dan Kalimantan), namun kini telah dipelihara sebagai ikan konsumsi di berbagai negara di Asia (terutama Asia Tenggara dan Asia Selatan) serta di Australia.

Di alam, gurame hidup di sungai-sungai, rawa dan kolam, termasuk pula di air payau; namun paling menyukai kolam-kolam dangkal dengan banyak tumbuhan. Sesekali ikan ini muncul ke permukaan untuk bernapas langsung dari udara.

Gurame terutama adalah pemakan tumbuhan, namun mau juga memangsa serangga, ikan lain, dan juga barang-barang yang membusuk di air. Dari sifatnya yang rakus tumbuhan itu, gurami juga dimanfaatkan sebagai pengendali gulma di Perairan umum seperti waduk, danau dll

Tawes
Tawes (Barbonymus gonionotus Bleeker, 1850) adalah sejenis ikan air tawar anggota suku Cyprinidae. Ikan ini merupakan salah satu jenis yang penting dan populer dikembangkan dalam akuakultur sebagai ikan konsumsi. Secara alami tawes menyebar luas di Indocina dan kepulauan Sunda. Telah dibudidayakan di kolam-kolam setidaknya semenjak abad ke-19, tawes juga diintroduksi ke pulau-pulau lain; misalnya ke Sulawesi. Sementara, menurut catatan FAO, ikan ini juga diintroduksi ke Filipina(1956) dan ke India (1972).

Nama-nama lainnya, di antaranya lawak, lalawak (Mly.); turub hawu (Sd.); dan tawes, badir (Jw.). Ada juga yang menyebutnya lampam jawa. Dalam bahasa Inggris, ikan ini dinamai Java Barb, Silver Barb, atau juga Tawes.



Sumber : http://www.dejeefish.com/?p=57, diakses 21 Maret 2019, 06:10 WIB

0 comments:

Post a Comment

 
Design by ThemeShift | Bloggerized by Lasantha - Free Blogger Templates | Best Web Hosting