TOSS (Tempat Olah Sampah Setempat) yaitu suatu unit – unit kecil tempat pengolahan sampah yang berlokasi didekat / ditempat sumber sampah berasal. Sampah yang ada dapat diproses di TOSS tanpa harus diangkut dan dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). TOSS dilengkapi dengan alat pengolah sampah, dan peralatan pembangkit listrik, dan mesin-mesin pembuat pelet / briket. Dalam konsep TOSS tidak dipelukan lagi Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Peuyeumisasi sampah dilakukan dengan persiapan cara fermentasi dan pemrosesan secara komposting. Bahan yang diproses tidak hanya bahan organik yang biodegradable saja, melainkan semua jenis bahan yang terikutkan di dalam sampah.
Proses ini bisa berjalan lebih cepat akibat bantuan mikroba efektif sebagai bahan pengaktif nabati ke dalam sampah yang mengandung nutrisi, lempung dan kapur. Temperatur sampai hari ke empat akan meningkat sampai 50 - 60 oC, sehingga melumpuhkan patogen.
Keunggulan peuyeumisasi karena
peralatannya relatif sederhana, pengolahan waktunya cepat, memanfaatkan energi
dalam sampah dan tidak perlu ada pemilahan antara sampah organik dan anorganik. Pemilahan antara sampah anorganik yang masih mempunyai nilai ekonomis seperti botol plastik dapat dilakukan untuk bersinergi dengan Bank Sampah.
Proses peuyeumisasi dilakukan
dengan menempatkan sampah pada boks berukuran (1x1x2)m. Pada saat pengisian sampah
kedalam boks proses perlu diperhatikan yaitu setiap ketebalan layer sampah
sekitar 20 cm dilakukan penyiraman air yang telah dicampurkan bio aktivator (YATOSS).
Komposisisnya untuk 1 : 40 (1 liter bio aktivator dalam 40 liter air).
Selanjutnya diisi kembali dengan sampah sampai ketebalan 20 cm berikutnya serta
dilakukan penyiraman kembali dengan cara yang sama sampai mencapai ketinggian
tertentu sesuai dengan yang diinginkan. Tujuannya adalah agar bioaktivator tercampur merata dengan sampah dan proses peuyeumisasi berjalan dengan baik.
Bok Proses Ukuran 1m x 1m x 2m |
Kemudian melakukan pengamatan
untuk parameter temperatur dan pH. Jika temperatur naik dan menurun, menandakan
proses bekerja (evaluasi selama 2 – 5 hari). Perlu diperhatikan, apabila
temperatur naik hingga 55oC, hidupkan blower. Periksa secara
berkala, jika setelah blower dihidupkan temperatur masih naik, buka tutup
plastik. Lakukan proses ini selama kurang lebih 10 hari.
Parameter lain yang diperhatikan
adalah bau sampah pada boks proses, dimana keberadaan lalat di sekitar boks
sampah. Pada
hari ke-2 dan hari ke-3 bau sudah mulai hilang dan lalat sudah tidak
ada. Pada hari
ke-4 dan hari ke-5 semut mulai ada didalam boks proses. Ini juga
merupakan indikasi proses pembetukan glukosa pada proses peuyeumisasi berjalan
dengan baik.
Proses peuyeumisasi idealnya
dilakukan selama 10 – 12 hari di dalam boks proses, akan tetapi jika proses
peuyeumisasi sudah selesai pada waktu 6 – 7 hari (terindikasi dengan temperatur
kembali ke temperatur ruang dan volume sampah menurun 25% – 50% serta bau sudah
hilang) maka proses dalam boks proses sudah dapat dibongkar.
Tahapan selanjutnya, sampah hasil
proses peuyeumisasi dihaluskan dengan menggunakan mesin crusher dan diayak
sesuai dengan kehalusan tertentu. Kemudian siapkan perekat dengan
cara melarutkan 1 kg kanji dengan 10 liter air panas, aduk sampai semua kanji
terlarut sempurna. Campurkan sampah yang sudah dihaluskan dan diayak dengan 1 –
3% perekat yang sudah dibuat dengan menggunakan mesin mixer sampai perekat
tercampur sempurna. Berikutnya, masukkan bahan
tersebut kedalam mesin pencetakan pelet / briket.
Proses selanjutnya jika
dikonversi menjadi listrik, maka membutuhkan peralatan tambahan yaitu Gasifier
& Genset.
2 comments:
Bisakah saya tau cara membuat bioaktivator nya.?
Bioaktivator dapat dibuat dari bahan tape singkong / tape ketan (100 gr) dengan mencampurkan air (1 lt) dan gula (5 sendok makan). Tunggu sekitar 4 - 5 hari atau sampai tercium aroma alkohol dari campuran tersebut.
Post a Comment