Untuk
membuat sebuah esai yang berkualitas, diperlukan kemampuan dasar menulis dan
latihan yang terus menerus. Pada dasarnya, sebuah esai terbagi dalam tiga
bagian: pendahuluan, tubuh esai, dan penutup. Pendahuluan berupa paragraf yang
memperkenalkan topik yang akan dikemukakan, berikut tesisnya. Tubuh esai
terdiri atas beberapa paragraf (antara dua hingga lima paragraf, tergantung
gagasan yang dikembangkan penulis). Penutup esai berupa paragraf kesimpulan.
Berikut adalah 10 langkah mudah dalam menulis sebuah esai.
Langkap
1: Memilih Topik
Bila
topik telah ditentukan, Anda mungkin tidak lagi memiliki kebebasan untuk
memilih. Namun demikian, bukan berarti Anda siap untuk menuju langkah
berikutnya. Pikirkan terlebih dahulu tipe naskah yang akan Anda tulis. Apakah
berupa tinjauan umum, atau analisis topik secara khusus? Jika hanya merupakan
tinjauan umum, Anda dapat langsung menuju ke langkah berikutnya. Tapi bila Anda
ingin melakukan analisis khusus, topik Anda harus benar-benar spesifik. Jika
topik masih terlalu umum, Anda dapat mempersempit topik. Sebagai contoh, topik
tentang “Indonesia” adalah satu topik yang masih sangat umum. Jika tujuan Anda
menulis adalah menyampaikan gambaran umum (overview) tentang Indonesia, maka
topik ini sudah tepat. Namun bila Anda ingin membuat analisis singkat, Anda
dapat mempersempit topik ini menjadi “Kekayaan Budaya Indonesia” atau “Situasi
Politik di Indonesia.” Setelah yakin akan apa yang akan ditulis, Anda bisa
melanjutkan ke langkah berikutnya. Bila topik belum ditentukan, tugas Anda jauh
lebih berat. Di sisi lain, sebenarnya Anda memiliki kebebasan memilih topik
yang Anda sukai, sehingga bisa membuat esai Anda jauh lebih kuat dan
berkarakter.
Langkah
2: Menentukan Tujuan
Tentukan
terlebih dahulu tujuan esai yang akan Anda tulis. Apakah esai Anda bertujuan
untuk meyakinkan orang agar mempercayai apa yang Anda sampaikan, menjelaskan
bagaimana melakukan hal-hal tertentu, menjelaskan kepada pembaca tentang suatu
peristiwa, seseorang, ide, tempat atau sesuatu? Apapun topik yang Anda pilih
harus sesuai dengan tujuannya.
Langkah
3: Menyampaikan Gagasan
Jika
Anda telah menetapkan tujuan esai, tuliskan beberapa gagasan yang menarik minat
anda. Semakin banyak gagasan yang Anda tulis, akan semakin baik. Jika Anda
memiliki masalah dalam menemukan dan merumuskan gagasan, coba lihat di
sekeliling Anda. Adakah hal-hal yang menarik di sekitar Anda? Pikirkan hidup
Anda, dan tanyakan diri sendiri apa yang akan Anda lakukan bila mengalami suatu
peristiwa atau kejadian yang berkaitan dengan topik yang Anda tulis? Mungkin ada
beberapa yang menarik untuk dijadikan gagasan. Jangan mengevaluasi
gagasan-gagasan tersebut sebelum Anda merasa tuntas menyampaikannya, tuliskan
saja segala sesuatu yang terlintas di kepala. Langkah ini sebagai wadah
untuk brainstorm.
Langkah
4: Mengevaluasi Gagasan Potensial
Jika
telah ada beberapa gagasan yang pantas, pertimbangkan masing-masing gagasan
tersebut. Jika tujuannya adalah menjelaskan topik, Anda harus mengerti benar
tentang topik yang dimaksud. Jika tujuannya meyakinkan, maka topik tersebut
harus benar-benar menggairahkan. Yang paling penting, berapa banyak gagasan
yang Anda miliki untuk topik yang ditulis. Sebelum meneruskan ke langkah
berikutnya, lihat sekali lagi bentuk naskah yang Anda tulis. Sama halnya dengan
kasus saat Anda menentukan topik, Anda perlu memikirkan bentuk naskah yang Anda
tulis.
Langkah
5: Membuat Outline (Kerangka Esai)
Tujuan
dari pembuatan outline adalah meletakkan gagasan-gagasan
tentang topik dalam sebuah format yang terorganisir. Siapkan
selembar kertas dan mulailah dengan menulis topik di bagian atas. Tuliskan
angka romawi I, II, III di sebelah kiri kertas dengan jarak yang cukup lebar di
antaranya. Tuliskan garis besar gagasan tentang topik yang Anda maksud. Jika
Anda mencoba meyakinkan, berikan argumentasi terbaik. Jika anda
menjelaskan satu proses, tuliskan langkah-langkahnya sehingga dapat dipahami
pembaca. Jika Anda mencoba menginformasikan sesuatu, jelaskan
kategori utama dari informasi tersebut. Pada masing-masing romawi, tuliskan A, B, dan C menurun
di sis kiri kertas tersebut. Tuliskan
fakta atau informasi yang mendukung gagasan utama.
Langkah
6: Menulis Tesis
Tesis
adalah pernyataaan yang dirumuskan dalam kalimat pernyataan yang memuat gagasan
utama esai. Pernyataan tesis mencerminkan isi esai dan poin-poin penting yang
akan disampaikan oleh pengarangnya. Anda telah menentukan topik esai, sekarang
Anda harus melihat kembali outline yang telah Anda buat dan
memutuskan poin penting apa yang akan Anda sampaikan. Pernyataan tesis terdiri
dari dua bagian:
Bagian
pertama menyatakan topik. Contoh: Budaya Indonesia atau Korupsi di
Indonesia
Bagian
kedua menyatakan gagasan utama dari esai anda. Contoh: memiliki kekayaan yang
luar biasa, memerlukan waktu yang panjang untuk memberantasnya, dst.
Langkah
7: Menulis Tubuh Esai
Bagian
ini merupakan bagian paling menyenangkan dari penulisan sebuah esai. Anda dapat
menjelaskan, menggambarkan, dan memberikan argumentasi dengan lengkap untuk
topik yang telah Anda tentukan. Setiap gagasan penting yang Anda tulis
pada outline akan menjadi satu paragraf dari tubuh esai anda.
Masing-masing paragraf memiliki struktur yang serupa. Mulailah dengan menulis ide utama Anda dalam bentuk
kalimat. Misalkan idenya adalah “Pemberantasan korupsi di Indonesia”, Anda
dapat menulis “Pemberantasan korupsi di Indonesia memerlukan kesabaran besar
dan waktu yang lama.” Kemudian tulis dan uraikan gagasan yang
mendukung ide tersebut, namun sisakan empat sampai lima baris. Pada setiap gagasan, tuliskan perluasan dari gagasan
tersebut. Elaborasi ini dapat berupa deskripsi atau penjelasan atau
pembahasan. Bila perlu, Anda dapat menggunakan kalimat
kesimpulan pada masing-masing paragraf. Setelah menuliskan tubuh tesis,
Anda hanya tinggal menuliskan dua paragraf: pendahuluan dan kesimpulan.
Langkah 8: Menulis Paragraf
Pendahuluan
Mulailah dengan menarik
perhatian pembaca. Awali paragraph pendahuluan dengan suatu informasi nyata dan terpercaya.
Informasi ini tidak perlu benar-benar baru, namun bisa menjadi ilustrasi atas
gagasan yang Anda sampaikan. Anda juga bisa mulai dengan anekdot, yaitu suatu cerita yang
menggambarkan persoalan yang Anda maksud. Berhati-hatilah dalam membuat
anekdot. Meski anekdot ini efektif untuk membangun ketertarikan pembaca, Anda
harus menggunakannya dengan tepat dan hati-hati. Cara lain adalah menggunakan dialog dalam dua atau tiga kalimat antara
beberapa pembicara untuk menyampaikan topik Anda. Tambahkan
satu atau dua kalimat yang dapat mengarahkan pembaca pada pernyataan tesis
Anda. Tutup paragraf dengan pernyataan tesis.
(Untuk lebih jelasnya, baca Pararagraf Pendahuluan Esai.)
Langkah 9: Menulis Kesimpulan
Kesimpulan
merupakan rangkuman dari poin-poin yang telah Anda kemukakan dan memberikan
perspektif akhir kepada pembaca. Tuliskan dalam tiga atau empat kalimat (namun
jangan menulis ulang sama persis seperti dalam tubuh esai) yang menggambarkan
pendapat dan perasaan Anda tentang topik yang dibahas. Anda dapat menggunakan
anekdot untuk menutup esai.
Langkah 10: Memberikan Sentuhan Akhir
Teliti
urutan paragraf mana yang paling kuat. Letakkan paragraf terkuat pada urutan
pertama, dan paragraf terlemah di tengah. Namun, urutan tersebut harus masuk akal. Jika esai Anda
menjelaskan suatu proses, Anda harus bertahan pada urutan yang Anda buat.
Teliti format penulisan seperti margin, spasi, nama, tanggal, dan
sebagainya. Anda dapat merevisi esai dengan memperkuat
poin yang lemah. Baca kembali esai Anda. Apakah masuk akal? Tinggalkan dulu esai
Anda dalam beberapa jam, kemudian baca kembali. Apakah masih masuk akal? Apakah
kalimat satu dengan yang lain mengalir dengan halus dan lancar? Bila tidak,
tambahkan beberapa kata dan frase untuk menghubungkannya. Atau tambahkan satu
kalimat yang berkaitan dengan kalimat sebelumnya. Teliti kembali penulisan dan
tata bahasa Anda.
Sumber : http://www.menulisesai.com. diakses 3 Juli 2015. 15:21 WIB
Untuk
membuat sebuah esai yang berkualitas, diperlukan kemampuan dasar menulis dan
latihan yang terus menerus. Pada dasarnya, sebuah esai terbagi dalam tiga
bagian: pendahuluan, tubuh esai, dan penutup. Pendahuluan berupa paragraf yang
memperkenalkan topik yang akan dikemukakan, berikut tesisnya. Tubuh esai
terdiri atas beberapa paragraf (antara dua hingga lima paragraf, tergantung
gagasan yang dikembangkan penulis). Penutup esai berupa paragraf kesimpulan.
Berikut adalah 10 langkah mudah dalam menulis sebuah esai.
Langkap
1: Memilih Topik
Bila
topik telah ditentukan, Anda mungkin tidak lagi memiliki kebebasan untuk
memilih. Namun demikian, bukan berarti Anda siap untuk menuju langkah
berikutnya. Pikirkan terlebih dahulu tipe naskah yang akan Anda tulis. Apakah
berupa tinjauan umum, atau analisis topik secara khusus? Jika hanya merupakan
tinjauan umum, Anda dapat langsung menuju ke langkah berikutnya. Tapi bila Anda
ingin melakukan analisis khusus, topik Anda harus benar-benar spesifik. Jika
topik masih terlalu umum, Anda dapat mempersempit topik. Sebagai contoh, topik
tentang “Indonesia” adalah satu topik yang masih sangat umum. Jika tujuan Anda
menulis adalah menyampaikan gambaran umum (overview) tentang Indonesia, maka
topik ini sudah tepat. Namun bila Anda ingin membuat analisis singkat, Anda
dapat mempersempit topik ini menjadi “Kekayaan Budaya Indonesia” atau “Situasi
Politik di Indonesia.” Setelah yakin akan apa yang akan ditulis, Anda bisa
melanjutkan ke langkah berikutnya. Bila topik belum ditentukan, tugas Anda jauh
lebih berat. Di sisi lain, sebenarnya Anda memiliki kebebasan memilih topik
yang Anda sukai, sehingga bisa membuat esai Anda jauh lebih kuat dan
berkarakter.
Langkah
2: Menentukan Tujuan
Tentukan
terlebih dahulu tujuan esai yang akan Anda tulis. Apakah esai Anda bertujuan
untuk meyakinkan orang agar mempercayai apa yang Anda sampaikan, menjelaskan
bagaimana melakukan hal-hal tertentu, menjelaskan kepada pembaca tentang suatu
peristiwa, seseorang, ide, tempat atau sesuatu? Apapun topik yang Anda pilih
harus sesuai dengan tujuannya.
Langkah
3: Menyampaikan Gagasan
Jika
Anda telah menetapkan tujuan esai, tuliskan beberapa gagasan yang menarik minat
anda. Semakin banyak gagasan yang Anda tulis, akan semakin baik. Jika Anda
memiliki masalah dalam menemukan dan merumuskan gagasan, coba lihat di
sekeliling Anda. Adakah hal-hal yang menarik di sekitar Anda? Pikirkan hidup
Anda, dan tanyakan diri sendiri apa yang akan Anda lakukan bila mengalami suatu
peristiwa atau kejadian yang berkaitan dengan topik yang Anda tulis? Mungkin ada
beberapa yang menarik untuk dijadikan gagasan. Jangan mengevaluasi
gagasan-gagasan tersebut sebelum Anda merasa tuntas menyampaikannya, tuliskan
saja segala sesuatu yang terlintas di kepala. Langkah ini sebagai wadah
untuk brainstorm.
Langkah
4: Mengevaluasi Gagasan Potensial
Jika
telah ada beberapa gagasan yang pantas, pertimbangkan masing-masing gagasan
tersebut. Jika tujuannya adalah menjelaskan topik, Anda harus mengerti benar
tentang topik yang dimaksud. Jika tujuannya meyakinkan, maka topik tersebut
harus benar-benar menggairahkan. Yang paling penting, berapa banyak gagasan
yang Anda miliki untuk topik yang ditulis. Sebelum meneruskan ke langkah
berikutnya, lihat sekali lagi bentuk naskah yang Anda tulis. Sama halnya dengan
kasus saat Anda menentukan topik, Anda perlu memikirkan bentuk naskah yang Anda
tulis.
Langkah
5: Membuat Outline (Kerangka Esai)
Tujuan
dari pembuatan outline adalah meletakkan gagasan-gagasan
tentang topik dalam sebuah format yang terorganisir. Siapkan
selembar kertas dan mulailah dengan menulis topik di bagian atas. Tuliskan
angka romawi I, II, III di sebelah kiri kertas dengan jarak yang cukup lebar di
antaranya. Tuliskan garis besar gagasan tentang topik yang Anda maksud. Jika
Anda mencoba meyakinkan, berikan argumentasi terbaik. Jika anda
menjelaskan satu proses, tuliskan langkah-langkahnya sehingga dapat dipahami
pembaca. Jika Anda mencoba menginformasikan sesuatu, jelaskan
kategori utama dari informasi tersebut. Pada masing-masing romawi, tuliskan A, B, dan C menurun
di sis kiri kertas tersebut. Tuliskan
fakta atau informasi yang mendukung gagasan utama.
Langkah
6: Menulis Tesis
Tesis
adalah pernyataaan yang dirumuskan dalam kalimat pernyataan yang memuat gagasan
utama esai. Pernyataan tesis mencerminkan isi esai dan poin-poin penting yang
akan disampaikan oleh pengarangnya. Anda telah menentukan topik esai, sekarang
Anda harus melihat kembali outline yang telah Anda buat dan
memutuskan poin penting apa yang akan Anda sampaikan. Pernyataan tesis terdiri
dari dua bagian:
Bagian
pertama menyatakan topik. Contoh: Budaya Indonesia atau Korupsi di
Indonesia
Bagian
kedua menyatakan gagasan utama dari esai anda. Contoh: memiliki kekayaan yang
luar biasa, memerlukan waktu yang panjang untuk memberantasnya, dst.
Langkah
7: Menulis Tubuh Esai
Bagian
ini merupakan bagian paling menyenangkan dari penulisan sebuah esai. Anda dapat
menjelaskan, menggambarkan, dan memberikan argumentasi dengan lengkap untuk
topik yang telah Anda tentukan. Setiap gagasan penting yang Anda tulis
pada outline akan menjadi satu paragraf dari tubuh esai anda.
Masing-masing paragraf memiliki struktur yang serupa. Mulailah dengan menulis ide utama Anda dalam bentuk
kalimat. Misalkan idenya adalah “Pemberantasan korupsi di Indonesia”, Anda
dapat menulis “Pemberantasan korupsi di Indonesia memerlukan kesabaran besar
dan waktu yang lama.” Kemudian tulis dan uraikan gagasan yang
mendukung ide tersebut, namun sisakan empat sampai lima baris. Pada setiap gagasan, tuliskan perluasan dari gagasan
tersebut. Elaborasi ini dapat berupa deskripsi atau penjelasan atau
pembahasan. Bila perlu, Anda dapat menggunakan kalimat
kesimpulan pada masing-masing paragraf. Setelah menuliskan tubuh tesis,
Anda hanya tinggal menuliskan dua paragraf: pendahuluan dan kesimpulan.
Langkah 8: Menulis Paragraf
Pendahuluan
Mulailah dengan menarik
perhatian pembaca. Awali paragraph pendahuluan dengan suatu informasi nyata dan terpercaya.
Informasi ini tidak perlu benar-benar baru, namun bisa menjadi ilustrasi atas
gagasan yang Anda sampaikan. Anda juga bisa mulai dengan anekdot, yaitu suatu cerita yang
menggambarkan persoalan yang Anda maksud. Berhati-hatilah dalam membuat
anekdot. Meski anekdot ini efektif untuk membangun ketertarikan pembaca, Anda
harus menggunakannya dengan tepat dan hati-hati. Cara lain adalah menggunakan dialog dalam dua atau tiga kalimat antara
beberapa pembicara untuk menyampaikan topik Anda. Tambahkan
satu atau dua kalimat yang dapat mengarahkan pembaca pada pernyataan tesis
Anda. Tutup paragraf dengan pernyataan tesis.
(Untuk lebih jelasnya, baca Pararagraf Pendahuluan Esai.)
Langkah 9: Menulis Kesimpulan
Kesimpulan
merupakan rangkuman dari poin-poin yang telah Anda kemukakan dan memberikan
perspektif akhir kepada pembaca. Tuliskan dalam tiga atau empat kalimat (namun
jangan menulis ulang sama persis seperti dalam tubuh esai) yang menggambarkan
pendapat dan perasaan Anda tentang topik yang dibahas. Anda dapat menggunakan
anekdot untuk menutup esai.
Langkah 10: Memberikan Sentuhan Akhir
Teliti
urutan paragraf mana yang paling kuat. Letakkan paragraf terkuat pada urutan
pertama, dan paragraf terlemah di tengah. Namun, urutan tersebut harus masuk akal. Jika esai Anda
menjelaskan suatu proses, Anda harus bertahan pada urutan yang Anda buat.
Teliti format penulisan seperti margin, spasi, nama, tanggal, dan
sebagainya. Anda dapat merevisi esai dengan memperkuat
poin yang lemah. Baca kembali esai Anda. Apakah masuk akal? Tinggalkan dulu esai
Anda dalam beberapa jam, kemudian baca kembali. Apakah masih masuk akal? Apakah
kalimat satu dengan yang lain mengalir dengan halus dan lancar? Bila tidak,
tambahkan beberapa kata dan frase untuk menghubungkannya. Atau tambahkan satu
kalimat yang berkaitan dengan kalimat sebelumnya. Teliti kembali penulisan dan
tata bahasa Anda.
Sumber : http://www.menulisesai.com. diakses 3 Juli 2015. 15:21 WIB
0 comments:
Post a Comment